Hampir 4 bulan saya menggunakan sebuah modem untuk internetan di rumah. Memang bukan yang pertama kali saya pakai modem, sebelumnya saya suka pakai Hp untuk sekedar cari data buat tugas sekolah. Tapi, itu terbilang boros pulsa. Karena harus dipaketkan setiap pakai.
Dengan berbagai referensi yang saya dapat, saya akhirnya membuat berbagai percobaan-percobaan di rumah. HP, kartu perdana atau kartu bekas yang masih layak pakai, Modem teman, dan uang buat beli pulsa sudah saya siapkan. Tidak luupa pertimbangan-pertimbangan sudah saya pikirkan secara detail.
Cek Sinyal
Sinyal merupakan hal yang mutlak dan wajib ada di setiap perangkat Mobile, baik itu HP ataupun modem. Kalau tanpa sinyal, buat apa saya beli Modem. Hehehe... Berbagai percobaan saya lakukan. Contohnya dengan mengecek Strength/Kekuatan sinyal dari beberapa operator, antara lain Telkomsel, XL, Indosat, Axis, 3, Esia dan Smartfren. Telkomsel dan XL, hanya mampu memberikan jaringan GPRS-Edge. Indosat, Axis, dan 3 cukup dengan GPRS saja. Esia serta Smartfren memberikan sinyal CDMA 1X.
Tes Kecepatan
Kecepatan menjadi salahsatu pertimbangan kedua saya. Bahkan sering menjadi pilihan pertama juga, karena dapat menjadi tolak ukur untuk membeli sebuah modem. Nah, dari hasil percobaan yang saya lakukan, Telkomsel memberikan speed sebesar 20Kbps. Namun kecepatan itu tidak berlaku di kamar tidur, alias hanya di luar rumah. Alhasil, Telkomsel hanya menyumbang 6Kbps saja, dan saya beri Cap Kuning di segi kecepatan. Sementara XL, Indosat, Axis, 3 hanya mampu memberikan rata-rata 5Kbps. Terkadang, operator ini sering mengalami disconnect otomatis, dan hal itu membuat saya jengkel. Dengan berat hati, keempat operator ini saya beri Cap Merah, yang artinya tidak memiliki peluang sedikitpun.
Sekarang giliran Smartfren dan Esia. Untuk kedua operator ini, saya harus mengeluarkan pengorbanan yang cukup berat, karena harus meminjam modem ke teman. Dan tanpa pikir panjang, teman saya yang sudah memilik modem duluan, memberikan pinjaman gratis selama 1 hari. Sungguh baik memang teman-teman saya ini.
Seperti halnya keempat operator tadi, Smartfren saya beri cap Merah, karena berperilaku menjengkelkan. Dan terakhir yang yaitu Esia. Esia memberikan performa yang terbaiknya. Speed mencapai 20-30Kbps di kamar saya. Saya beri cap Hijau.
Harga Paket
Kali ini faktor keuangan mulai di kaitkan. Terdapat 2 pilihan yang harus saya ambil, yaitu Telkomsel atau Esia. Segi paket, Telkomsel tergolong murah. Paket harian/mingguan/bulanan rata-rata semuanya murah, cukup pas di kantong saya. Namun ada sedikit kekecewaan yang saya dapat dari terkomsel ini. Yaitu, jika quota yang saya beli sudah habis, maka paket unlimited yang ada akan memberikan kecepatan 5Kbps saja. Hal ini sukup membuat saya kecewa, Telkomsel saya beri nilai minus. Pilihan kedua yaitu Esia dengan AHAnya. Paket harian/mingguan/bulanan termasuk mahal. Untuk harian saja seharga 10rb, dengan quota 500mb. Dan itu cukup memberatkan saya. Namun kelebihan si AHA ini, ketika quota telah habis, kecepatannya kira-kira sampai 18Kbps. Saya memberi nilai minus juga pada Esia dari segi ekonomisnya.
Yang Terpilih
Keduanya terdapat nilai Plus dan Minus. Kelebihan dan kekurangan hampir sebanding. Namun, setelah saya pikir panjang dan saya analisa lagi untuk jangka panjangnya, saya jatuhkan pilihan ke Modem Esia My TV. Tepatnya tanggal 22 Desember 2011 saat uang saya terkumpul, dengan memberanikan untuk membelinya seharga Rp. 400.000 di BEC (Banjar Elektronik Center). Walaupun dengan harga paket dan Modemnya yang mahal, Esia memberikan kecepatan yang baik di rumah saya. Dan sampai saat ini saya masih menggunakan AHA dengan nyaman, tanpa hambatan di kecepatan. Tapi jangan bayangkan si AHA ini bisa buat streaming di youtube, buat download juga bisa memakan waktu yang lama.
Salahsatu kelemahan lain yang saya dapat saat ini yaitu di segi update-tannya. AHA sering salah memberikan informasi quota pada saya. Bahkan saya sering komplain pada costumer AHA, karena ketika saya mau konfirmasi perpanjangan paket Unlimited yang sudah melewati batas, saya sering di tolak akibat kesalahan data quota.
Namun itukan sudah biasa. Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang sempurna, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Terakhir, si AHA ini sering membuat dompet saya bengkak, akibat harga paketnya mahal. Hihihi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar