Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Rabu, 04 April 2012

Jalan-Jalan Ke Monas

Ketika masih di Jakarta, tepatnya ketika masih Prakerin di Trans 7, saya sempat jalan-jalan keliling Ibukota naik Busway. Memang benar, tidak afdol rasanya jika kita ke Jakarta tetapi tidak sempat untuk berkeliling kesana-kemari. Walaupun sudah beberapa bulan yang lalu, tapi catatannya masih tertulis rapi di Notebook saya. 

Di Monas
Hari itu, tepat hari Sabtu 9 September 2011. Saya bersama 4 orang teman, sudah jauh-jauh hari mempersiapkan jadwal jalan-jalan saat Holiday nanti di Jakarta. Dan hari itu, tertulis pada jadwal untuk pergi ke Monumen Nasional (Monas).

Cerita perjalananya begini. Kira-kira pukul 2 sore, kami sudah siap berangkat dengan pakaian yang rapi dan wangi pastinya. Saya bersama teman, naik busway di Halte Tegal Parang lalu transit (Pindah bis) di Halte Semanggi, terakhir turun di Halte Monas. Perjalanan cukup lama, hampir 30 menit, karena macet. Buswaynya cukup nyaman dengan AC yang dingin dan kualitas Bis gandeng yang baik. Kondekturnya cukup ramah, walaupun saya sering menemukan kondektur yang jutek. Saya menyangkan, beberapa halte buswaynya terkesan tidak terwat. Pintu otomatis yang menggunakan sensor, terbukaa terus menerus karena rusak. Tapi, tidak semuanya loh, di beberapa halte juga terdapat monitor GPS untuk mengetahui posisi busway. Jadi, kita bisa tahu kalau buswaynya ada dimana. Dan bagi anda yang baru naik busway, jangan takut tersesat, karena banyak rute-rute yang terpampang di halte ataupunn buswaynya, dan satu lagi jangan malu untuk bertanya. 
Transit Busway

Pijat Refleksi
Dalam bis, terdapat beberapa turis asing dari Swiss (dari percakapan sama kondekturnya, walaupun gak ngerti ngomong apaan) mau ke monas juga. Mereka terlihat kebingungan saat komunikasi dengan kondektur. Kelihatannya tuh kondektur tidak fasih bahasa Inggris. Padahal dalam keadaan seperti ini, seorang kondektur harus memiliki kemampuan yang cukup dalam komunikasi dalam bahasa inggris, kasihan kan para warga asing kalau mau jalan-jalan di Jakarta. Meskipun setiap pemberhentian ada pemberitahuan Halte selanjutnya, dalam bahas Indonesia dan Bahasa Inggris. Tetapi terkadang para supir tidak menyalakan pemberitahuan itu. Saya juga suka kebingungan kalau tidak tahu halte-haltenya. Dan bertanya pada penumpang lain deh. 

Sedang Transit Di Balai Sarbini
Di Monas, saya berkeliling kesana kemari dengan leluasa. Lapangan sangat luas dengan pepohonan rindang di samping-sampingnya. Terdapat juga jalur refleksi batu kerikil untuk terapi-terapi. Anda bisa berbaring disana ataupun keliling sana-sini dengan gratis. Saya dan teman-teman termasuk orang belum beruntung saat itu. Karena apabila kita ingin naik ke puncak menggunakan Lift, pukul 2.30 sore sudah tutup. Jadi kami hanya foto-foto saja. Owh iya, ada kijang juga di kebun monasnya. Beberapa fasilitas tersedia dengan gratis, contohnya Bis Wisata dan Pijat refleksi tadi. Secara gitu, Jakarta hari gini ada yang gratis?wkwkw...

Gimana, tertarik jalan-jalan ke Monas?


Monas
Area Pijat Refleksi




Galau Monas Day

Tidak ada komentar:

Posting Komentar