Ilustrasi RSBI |
Seorang bapak guru sedang duduk manis depan komputer jinjingnya (Laptop) di meja kelas. Para siswa juga terlihat sibuk dengan laptopnya masing-masing. Apa gerangan yang mereka kerjakan? Ternyata mereka sedang membaca sebuah ebook (buku elektronik) di internet, tepatnya di blog milik bapak guru tersebut. Beberapa siswa juga ada yang bertanya mengenai materi yang sedang dipelajari, mungkin kurang mereka fahami. Tetapi ada siswa lain juga yang malah membuka situs Yahoo!Answers dan Wikipedia untuk mencari beberapa informasi lain terkait dengan materi tersebut. Berbeda dengan segelintir siswa lain yang mana malah membuka Situs Social Networking (Facebook, Twitter, dll) untuk meng-update status terbaru tentang materi yang mereka pelajari ataupun berinteraksi secara tidak tatap muka menggunakan fasilitas chatting yang disediakan Social Network.
Itu adalah gambaran sederhana mengenai aktifitas pembelajaran siswa dan guru yang saat ini banyak terjadi di sekolah. Semuanya menggunakan peralatan digital yang serba canggih dan instan. Laptop, Handphone, Infocus, dan peralatan lain seperti modem untuk akses internet tak ketinggalan menempel di gadget mereka. Yang tak kalah menarik mengenai aktifitas Sosial, mereka tetap terhubung dengan semua teman di kelas tanpa harus bicara tatap muka dan silaturahmi pun tetap terjaga dengan erat.
Sebagai pengguna Facebook aktif ke 3 di Dunia (menurut SocialBakers.com) dan memiliki pengguna internet yang cukup banyak, Indonesia adalah negara besar yang berpengaruh dalam Dunia Digital. Sampai-sampai situs Multiply yang berkantor di California, AS, akan segera pindah ke Jakarta tahun ini. Ini diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik setelah terpuruk selama 10 tahun yang berimbas juga pada Tekonologi dan Informasi. Seperti yang telah kita ketahui, saat Indonesia masuk dalam jajaran negara dengan perekonomian terbesar di dunia atau disebut G-20. Setelah India dan China, Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang tumbuh paling cepat diantara 20 negara tersebut (Wikipedia). Pertumbuhan ekonomi juga membangkitkan Kelas Mengah (Middle Class) Indonesia yang bangkit secara raksasa. Dan hari-hari ini, kita tengah menyaksikan kebangkitan raksasa kelas menengah tersebut. Tahun depan diprediksi jumlah kelas menengah di Indonesia akan berjumlah 100 juta orang, naik dua kali lipat dibanding sepuluh tahun silam.
Di masyarakat, kenaikan Pendapatan Per Kapita Indonesia yang kini berada pada angka USD 3500 (artinya secara rata-rata, setiap penduduk Indonesia memiliki pendapatan sekitar 30 juta per tahun). Tahun 2015, diprediksi angka per kapita itu akan menembus angka USD 4000.
Ilustarsi Pertumbuhan Ekonomi |
Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi negeri ini memang mencatat angka yang mengesankan. Tahun ini pertumbuhannya menembus angka 6,6%, termasuk yang tertinggi di dunia. Angka pengangguran di tanah air juga cukup impresif, berada pada angka 6,8%. Jauh lebih baik dibanding Amerika yang 8,6 % atau Perancis yang 10 % dan Spanyol yang termehek-mehek di angka 22%. Spanyol punya klub sepak bola seperti Barca dan Real Madrid, namun banyak penduduk mereka yang terlunta-lunta lantaran jobless (kehilangan pekerjaan).Lihat.
Kita sebagai pelajar, sudah bukan zamannya lagi "putus sekolah" karena kekurangan biaya. Masa depan Indonesia ada di tangan pemuda-pemudi Indonesia. Kita harus siap menerima Estapet kepemimpinan selanjutnya. Jangan takut tuk jadi Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar