Hari ini saya buka Twitter, lagi. Maklum, saya kurang suka "berkicau" di situs jejaring sosial. Paling kalo ada yang mention ato ada yang Follow, baru aktivitas berkicau-nya agak ramai. Itupun gak nyampe berjam-jam, paling lama juga 30 menit. Takut menjadi Korupsi waktu, kan gak baik toh. Dan setelah itu? Ya, nunggu ada yang mention ato follow lagi!
Nah, tadi pagi aktivitas berkicau saya mulai lagi. Pastinya karena ada yang mention, tepatnya dari kakak saya. Seperti ini mentionnya : "@RidwanFadilArif RT @tempodotco: Berantas Korupsi di Negeri ini, Tunjukan Aksi Mu! Ikuti Lomba Blog http://m.tmi.me/yXIX6 ". Awalnya lumayan kaget, kok ada kalimat korupsi gitu. Maklum lah, semua orang benci sama yang namanya Korupsi. Selain karena korupsi itu dosa menurut agama apapun, dimanapun, dan kapanpun, juga Korupsi itu membuat sengsara banyak orang. Keluarga, saudara, tetangga, teman dekat, dan paling parah menyengsarakan Rakyat! Tega nian Korupsi itu ya?
Balik lagi ke Mention. Setelah saya baca tautan-nya, ternyata kita dibawa untuk berimajinasi dan berandai-andai. Tepatnya, "Andai Aku Menjadi Ketua KPK!" Wow! Kaget toh?
Anda Saya Menjadi Ketua KPK! :
"Saya akan memberantas korupsi tanpa pandang bulu, dan menjalankan kewajiban saya sebagai ketua KPK sebagaimana mestinya!". Walaupun terdengar klise, itu adalah tekad saya jika menjadi Ketua KPK. Dan tak ada satu orang pun yang bisa merubah tekad saya. Semoga saja.
Memang tidak seharusnya sebuah tekad dan niatan baik yang sudah terucap di langgar atau diingkari. Ibarat kita niat pergi ke Jakarta, tiba-tiba ketika di jalan kita belokan ke Puncak. Meskipun hanya sebentar, kita sudah korupsi waktu, uang, dan ingkar terhadap niatan kita.
Korupsi ini tidak tangani oleh KPK, tapi oleh diri kita sendiri.
Baca persi Lomba Blog KPK-nya, Disini.
Baca persi Lomba Blog KPK-nya, Disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar