Film yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia ini selalu menjadi obrolan utama dalam beberapa pekan kebelakang, dan bagi pecinta film ini adalah sebuah penantian. Banyak sekali komentar-komentar yang terlontar dari sineas-sineas film dunia. Mereka memberikan komentar positif pada film ini. Bahkan ada yang membandingkan dengan film lain berkelas dunia.
Saya sudah tidak sabar menunggu film ini keluar. Sebelumnya saya ingin nonton Bioskop, namun nyatanya saya sudah ketinggalan, yang pada akhirnya tidak bisa menonton film ini secara langsung. Selain tidak mempunyai waktu luang, juga tempatnya yang jauh di Tasikmalaya. Tapi tak apalah, nonton di DVD saja sudah cukup buat saya.
Bercerita tentang penyerbuan Polisi ke sebuah gedung tempat para bandar narkoba dan para pembunuh kelas Internasional. Polisi ini satu-persatu mati akibat terkepung oleh para penghuni yang brutal dan menyeramkan. Pisau, pedang, senjata laras panjang, dan senapan modern digunakan oleh penghuni ini untuk membunuh para Polisi dengan mudah, bahkan dengan tangan kosongpun (Pencak Silat) mereka lakoni. Memang, film ini menyuguhkan seni bela diri Pencak Silat dalam perkelahiannya. Dan diharapkan bisa memperkenalkan Pencak Silat pada dunia.
Perkelahian dibarengi genjatan senjata tak pernah berhenti dan tak ada jeda sedikitpun untuk berani bersantai-santai bagi para Polisi ini. Pilihan mereka hanya 1 yaitu "lawan", kalau tidak mereka akan mati.
Dari segi kualitas perkelahian dan efek-efek darah dalam luka-luka yang terjadi, tidak usah diragukan lagi. Dapat dikatakan "sempurna" bagi saya. Apalagi jika dibandingkan dengan beberapa film Indonesia yang bergenre sama sebelumnya, terasa amat jauh. The Raid ini sudah setara dengan film-film laga kelas dunia. Bahkan beberapa media internasional menjadikan Film ini sebagai film laga terbaik tahun ini. Namun jangan dibandingkan dengan film bernuansa santai penuh inspirasi, karena film ini tidak ditujukan kesana, alias "miskin" cerita.
Berikut Penghargaan Internasional untuk The Raid. Dikutip dari IMDB.
Amsterdam Fantastic Film Festival | |||
Tahun | Keterangan | Penghargaan | Kategori |
---|---|---|---|
2012 | Menang | Silver Scream Award | Gareth Evans (director) (Pt. Merantau Films (production company) ). |
Deauville Asian Film Festival | |||
Tahun | Keterangan | Penghargaan | Kategori |
2012 | Nominated | Action Asia Award | Gareth Evans |
Dublin International Film Festival | |||
Tahun | Keterangan | Penghargaan | Kategori |
2012 | Menang | Audience Award | Best Film Gareth Evans |
Dublin Film Critics Award | Best Film Gareth Evans | ||
Toronto International Film Festival | |||
Tahun | Keterangan | Penghargaan | Kategori |
2011 | Menang | People's Choice Award | Midnight Madness Gareth Evans |
Dalam Box Office, Film ini juga pernah menempati Box Office Amerika Serikat di urutan 11 dan Box Office Inggris urutan 5. Prestasi luar biasa yang pernah di catat dalam sejarah perfilman Indonesia.
Pemeran film ini juga tidak sembarang. Mereka telah terpilih untuk menjamin perkelahian seni bela diri Pencak Silat yang luar biasa. Iko Uwais sebagai Rama, Joe Taslim sebagai Jaka, Donnny sebagai Andi.
Semoga kemajuan film Indonesia tidak berhenti disini saja. Sudah selayaknya film hantu "ecek-ecek" berbau porno yang sekarang menjamur di masyarakat itu di hilangkan. Bayangkan saja, paradigma masyarakat tentang hantu yang seram sudah berubah secara telak. Contohnya, Suster Ngesot, Pocong Galau, Suster Keramas, dll. Lucu kan...